Science Show Turut Meriahkan Final Kompetisi Ilmiah LIPI
Repost untuk dokumentasi penulis. Selama 3 hari berturut – turut, suasana di selasar auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI...
Repost untuk dokumentasi penulis.
Selama 3 hari berturut – turut, suasana di selasar auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta mendadak ramai penuh dengan anak sekolah. Pasalnya 30 karya Finalis National Young Inventor Awards dan 63 Finalis LKIR sedang memajang karya mereka untuk beradu pada final kompetisi Ilmiah LIPI. Acara meriah ii difasilitasi oleh Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas (BKHH)
Di samping pameran, BKHH LIPI juga menggelar acara Science Show. Bagi para pengunjung, yang utamanya didominasi oleh anak sekolah, panitia menyiapkan beberapa acara yang dapat diikuti oleh mereka.
Pada hari Rabu (26/8) lalu, Dr. Ir. Munasri M.Sc., peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung memberikan edukasi kepada pengunjung tentang berbagai bencana alam yang bisa terjadi di Indonesia. Beliau juga menjelaskan apa yang harus dilakukan anak-anak saat terjadi bencana tersebut. Tampak pengunjung sangat antusias, karena Dr. Munasri menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana dan membawa beberapa alat peraga yang membuat acara semakin menarik.
Di hari sebelumnya, dilaksanakan juga lomba mewarnai dengan tajuk “Science for Future” diikuti siswa TK perwakilan dari pengunjung se-Jabodetabek. “Peserta mewarnai gambar Pesawat Ulang – Alik. Acara ini bertujuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui gambar sejak dini kepada siswa,” ujar Ridwan Setiaji, koordinator panggung Science Show.
Terdapat juga Story Telling yang mengundang Kak Reza, seorang pendongeng professional yang piawai anak –anak. Para peserta tampak serius mendengarkan dongeng – dongeng dari Kak Reza. Beliau membawakan 2 buah cerita, yakni kisah tentang Astronot dan juga tentang bagaimana cara merawat lingkungan hidup di sekitar kita.
Sementara, Stone Painting yang juga diikuti para pengunjung dengan antusias sukses digelar pada hari berikutnya (27/8). Batu yang legam disulap oleh para peserta menjadi karya yang unik dan menarik. Hal ini tentu mengasah kreativitas peserta untuk menghasilkan karya – karya kreatif dari bahan yang sesungguhnya sangat sederhana. (gst)
Post a Comment:
Pembaca yang baik pasti meninggalkan feedback